Prodi Ilmu Sejarah Unkhair Ternate Usulkan Perubahan Gelar

oleh -411 Dilihat
oleh

TERNATE#- Prodi Ilmu Sejarah Universitas Khairun (Unkhair) Ternate mengusulkan perubahan gelar dari Sarjana Sastra (SS) menjadi sarjana homaniora (S.Hum).

Ketua Prodi Ilmu Sejarah Unkhair Ternate, Jainul Yusup, Senin (7/3/2022) mengatakan, perubahan nomenklatur Fakultas Sastra Unkhair menjadi Fakultas Ilmu Budaya Unkhair pada empat tahun lalu.

Menurutnya, salah satu pertimbangan yang melandasi perubahan nama adalah kata sastra dewasa ini telah mengalami penyempitan makna. Kata sastra yang dalam bahasa Sanskerta berarti budaya atau ilmu, kini dimaknai masyarakat luas adalah bidang seni.

Lanjut mantan komisioner KPU Tikep ini, dalam konteks saat ini, sastra dipandang sebagai buah karya sastrawan yaitu berupa novel, cerpen, puisi atau drama. Untuk itu, Fakultas Sastra diartikan sebagai fakultas yang mendidik para mahasiswa untuk menjadi sastrawan, padahal kenyataannya tidak demikian.

Bahkan, Fakultas Sastra Unkhair dikaji dan dikembangkan ilmu budaya yang mencakup ilmu bahasa (linguistik), ilmu sastra, ilmu sejarah dan Pariwisata. Selain itu, hampir semua fakultas Sastra di Indonesia pun telah merubah nomenklatur menjadi Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

“Dari pemikiran itu kemudian kurang lebih empat tahun lalu pimpinan fakultas Sastra Unkhair bersepakat mengusulkan ke kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk merubah nama menjadi Fakultas Ilmu Budaya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, merujuk pada Keputusan Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan tinggi di Indonesia nomor 257/M/KPT/2017 Tentang Nama Program Studi pada perguruan tinggi dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan tinggi republik Indonesia nomor 59 tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan tata cara penulisan gelar di perguruan tinggi, maka gelar yang sesuai untuk Ilmu Sejarah adalah S.Hum, (Sarjana Humaniora). Sarjana yang berhubungan dengan kemanusiaan berorientasi menjadi individu yang berbudaya dan humanis dan menjadi individu yang memanusiakan manusia.

“Gelar Ilmu Sejarah yang lama Sarjana Sastra masih di pakai sampai hari ini, olehnya itu, pihaknya telah membicarakan ini di tingkat program studi, juga pada rapat Senat Fakultas beberapa hari lalu,” katanya.

Dia menambahkan, sebagai prodi sudah usulkan dan telah di setujui dalam rapat senat tersebut, tinggal pimpinan fakultas menyurat kepada senat universitas dan nantinya tim perubahan statuta universitas akan memasukkan saran dan putusan senat fakultas serta universitas, sehingga pada wisuda Juli 2022 nanti sudah bisa menggunakan gelar Prodi Ilmu Sejarah yang baru, yakni S.Hum.