TERNATE#- Pedagang di pasar Kota Ternate, Maluku Utata (Malut), mengaku harga Bawang Rica dan Tomat (Barito) terjadi kenaikan setiap saat karena pengaruh perusahaan tambang.
Yulan, salah satu pedagang Barito di pasar Higienis Ternate mengatakan, harga Barito makin naik disebabkan karena saat diambil dari petani juga mahal, sehingga yang resah bukan hanya pembeli tapi para pedagang juga lebih resah.
Menurutnya, kenaikan harga ini bukan hanya cuaca yang buruk, tapi hasil beli dari perusahaan tambang juga berdampak ke pedagang.
“Tidak stabil soal harga , kami pengambilan rica di Subaim, Halmahera Timur (Haltim), yang hari ini lain besok lain, karena petani menjual sesuai dengan yang perusahan beli, jadi barangnya samapai di Ternate sudah naik,” ujar Yulan.
Dengan demikian, kata Yulan para pedagang terpaksa harus menyesuaikan dengan harga beli perusahaan, jika tidak petani lebih memilih menjual ke perusahaan. Sementara Tomat yang diimpor dari Manado, juga harganya tidak menentu. Jika diambil dengan harga Rp 8 ribu perkilo, maka sampai di Ternate harganya sudah tentu naik.
Sedabgkan untuk bawang merah dan putih stoknya diambil dari Kota Makassar, yang 80 persen hasil ekspor dari luar Ternate, maka butuh intervensi pemerintah agar bisa dibijaki.
“bawang merah harganya bisa dibilang turun dari Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu, turun menjadi Rp 45 ribu perkilo,” terangnya.