MOROTAI#- Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Maluku Utara, melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) ke XI, yang dipusatkan gedung Morotai Islamic Center, Jumat (20/9/2024) malam.
Musyda kali ini jauh berbeda dilakukan di luar Kota Ternate itu mengangkat tema “Menata Maluku Utara” dan dihadiri lima PC IMM se Malut.
“Jadi musda ini dihadiri IMM Cabang Ternate, IMM Kepulauan Sula, IMM Halsel, IMM Kota Tidore Kepulauan dan Morotai sebagai tuan rumah pelaksana,”ungkap, Ketua Umum IMM Malut, Usman Mansur, Sabtu (21/09/2024).
Kata dia, ada gerakan yang menolak musda itu tidak benar, sebab proses pelaksanaan sudah sesuai dengan mekanisme. Namun ada pihak-pihak yang mencoba menggagalkan musda.
Dia menambahkan, banyak hal yang perlu ditata kembali oleh pemangku kebijakan dan pengendalian sistem di negeri ini. Masalah ekonomi, gratifikasi, korupsi, dan problem lainnya yang menggerogoti Maluku Utara, harus menjadi kajian rutin setiap kaders.
“Jika sistem ini baik, saya haqul yakin pemerintahan di negeri ini juga akan baik. Maka, sebagai kader IMM kita diajarkan untuk mandiri, tidak bergantung pada orang lain dan tetap kritis melihat dinamika problem sosial,” kata Usman ,yang juga pengurus DPP IMM.
“Kita tahu bersama APBD kita di provinsi Maluku Utara itu cukup besar, akan tetapi APBD ini lari entah kemana. Maka pada malam yang berbahagia ini, saya ingin sampaikan bahwa kadersIkatan Mahasiswa Muhammadiyah harus peka terhadap kondisi kekinian,” sambungnya.
Tidak hanya itu, dengan perkembangan zaman begitu cepat, sehingga kader IMM tidak boleh ketingalan zaman. Sebab, IMM disiapkan menjadi kader umat dan kader bangsa.
“Melihat perubahan dunia yang amat cepat, kader IMM perlu mempersiapkan diri dari sekarang, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dinamika pergerakan, dan bahkan perubahan dunia yang mampu mempengaruhi berbagai sisi,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Pj Bupati Morotai, Burnawan, mengatakan Provinsi Maluku Utara sebagai salah satu wilayah dengan sumber daya terbesar mestinya mampu dikelola secara baik, terutama bagi kelompok pemuda yang berkapasitas.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa Maluku Utara memiliki potensi yang besar baik dari segi sumber daya alam, pariwisata maupun budaya. Namun semua potensi ini hanya akan bisa terwujud maksimal jika kita mampu menatanya dengan bijaksana, penuh integritas dan semangat kolaboratif,” ujarnya.
Sebagaimana, melihat peran pemuda khususnya mahasiswa merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menata masa depan Maluku Utara.
“Oleh sebab itu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi kepemudaan memiliki tanggungjawab besar untuk menjadi motor penggerak perubahan demi tata kelola sumber daya baik alam maupun manusia agar lebih baik kedepan,” pungkasnya.