Sejumlah Anggota Satpol PP Kota Ternate Diduga Aniaya Kader IMM

oleh -1019 Dilihat
oleh

TERNATE,#- Sejumlah oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Ternate, diduga aniya kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Kejadian itu terjadi pada saat demo refleksi sumpah pemuda oleh OKP Cipayung di kantor wali kota Ternate, Kamis (26/10/2023) siang tadi. Aksi dugaan penganiayaan itu berawal saat para mahasiswa hendak membakar ban bekas tapi dicegat oleh beberapa anggota Satpol PP dan langsung menyeret beberapa pendemo ke dalam halaman kantor wali kota.

Amatan wartawan di lapangan, satu pendemo dari IMM berhasil ditarik masuk ke halaman kantor wali kota dan langsung dipukul oleh anggota Satpol PP. Akibatnya, kader IMM atas nama Darswin Rajab mengalami luka sobek di mulut dan lebam di sebagian wajahnya.

Ketua Cabang IMM Kota Ternate, Rifandi Umaternate saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. Menurutnya, korban daro aksi tadi bukanbhanya sati orang tapi 9 orang.

Kata dia, pemerintah kota melalui OPD teknis sengaja sudah menyeting aksi agar ricuh. Buktinya, di depan kantor wali kota sudah ada beberapa preman.

“Saat kami tiba di depan kantor wali kota, sudah ada beberapa preman di sana. Mereka mengatasnama masyarakat, dan mereka inilah yang lebih dulu membentak kami. Mereka yang menghadang kami dan menarik beberapa pendemo ke dalam halaman kantor wali kota, lalu Satpol PP yang di dalam pagar langsung pukul,” jelas Rifandi.

Dia menegaskan, berdasarkan hasil pencermatan kami di lapangan, Satpol PP Kota Ternate mengamankan aksi tidak sesuai dengan SOP pengamanan. Untuk itu, pihaknya akan melaporkan Kasatpol PP Fhandi Mahmud dan anggotanya yang terlibat menganiaya kader IMM.

“Kami kecam aksi anggota Satpol PP yang seperti preman itu, dan akan melaporkan masalah ini ke Polisi,” tegasnya.

Rifandi menegaskan, wali kota segera copot Kasatpol PP dari jabatannya, dan IMM secara organisasi tidak akan menghadiri upacara sumpah pemuda yang akan dilaksanakan Pemkot Ternate pada 28 Oktober 2023 nanti.

“IMM akan melakukan konsolidasi besar-besaran untuk turun demo disaat upacara Sumpah Pemuda. Sebab kami tidak akan bergabung lagi dalam upacara tersebut,” tegas dia.